Monday, 15 August 2016

Orang pertama sebagai traveler

Illustrasi Ibnu Battuta
Ibnu Battutah
Orang pertama yang dianggap sebagai Traveller berdasarkan data sejarah adalah Marco Polo (1254-1324) yang telah menjelajahi benua Eropa hingga ke Tiongkok dan kemudian kembali ke Venesia.

Pada permulaan abad ke-XIV, tepatnya hari selasa tanggal 14 Juni 1325, jejak Marco Polo ini diikuti oleh seorang yang kita kenal dengan nama Ibnu Battutah. Ia berangkat dari Tangier, Afrika Utara menuju Mekah dan Madinah dalam usia 22 tahun, tetapi tidak gentar melakukan perjalanan seorang diri. Perjalanannya itu disebut sebagai seekor burung yang terbang meninggalkan sarangnnya, maksudnya untuk melakukan perjalanan beberapa bulan saja, tetapi akhirnya berkelanjutan entah kemana, mengunjungi tempat-tempat suci agama Islam di sepanjang jalan dan bahkan sempat belajar agama di kota suci yang dikunjunginya. Setelah ia mendapat pengakuan sebagai “kadi” (hakim agama) barulah ia kembali ke Tangier dengan perasaan bangga dan bahagia.

Ia menamakan dirinya The First Traveller of Islam, karena perjalanannya cukup menakjubkan. Ia berangkat dalam usia 22 tahun dan kembali dalam usia 29 tahun, melakukan perjalanan seorang diri, yang sebagian besar ditempuh dengan berjalan kaki sejauh kurang lebih 75.000 mil.


Perjalanan Ibnu Battutah yang amat luar biasa itu telah memungkinkan bertambah luasnya pengaruh kebudayaan Islam pada jamannya. Perjalanan itu disambut hangat oleh keluarga dan masyarakat Islam, dari Sungai Gangga sampai ke Tanduk Mas (Golden Horn), dari Mobasa di selatan ke Volga di Utara, di antara orang-orang hitam di Mali dan orang-orang kuning dan sipit di Tiongkok.

Dengan perjalanannya itu ia telah menciptakan saling pengertian di antara bangsa-bangsa yang berbeda-beda agama, bangsa dan bahasa. Sedangkan bagi kepariwisataan yang lebih penting adalah timbulnya keinginan bangsa-bangsa lain untuk melakukan perjalanan dari suatu daerah ke daerah lain.

Waktu Ibnu Battutah menyelesaikan petualangannya pada hari ke-3 Dzulhijjah 756, bertepatan dengan tanggal 9 Desember 1355 ia mengatakan sebagai berikut:

“It is plain to any man of intelligence that this sheikh is the “traveller” of the age, and if we were to say “the traveller par excellence of this our muslim community”, he of no exagregation”

Di Portugal, Pangeran Hendry yang terkenal sebagai Prince Hendry The Navigator (1394-1460), banyak mendorong kemajuan dalam bidang cartography dan kelengkapan navigasi, meskipun ia sendiri bukanlah pelaut sejati, namun ia mengirim orang-orang Portugis berlayar dengan kapal ke kepulauan Azores, ke lingkungannya, berkat kepandaiannya dalam menunjuk seorang perwira yang cakap dan mampu mengarungi lautan, maka pada jamannya ini dikenal benua Barat sebagai “The Great Age of Discovery”.

Kemudian muncul Cristopher Columbus (1451-1506) yang dengan perahu berbendera Spanyol, masing-masing Santa Maria, Pinta dan Mina, pada tanggal 12 Oktober 1942 mendarat di Pegunungan Guanahani yang sekarang dikenal sebagai San Salvador. Dalam pelayarannya itu ia juga telah menemukan Cuba tanggal 28 Oktober 1942 dan Haiti pada tanggal 5 Desember 1942 yang kemudian dinamakannya Hispaniola.
Dalam expedisinya yang kedua ia menemukan Puerto Rico dan kepulauan Antilen Kecil serta Yamaica, sedangkan dalam expedisinya yang ketiga dijumpainya pulau sungai Orinoco di Venezuela. Ini merupakan penemuan besar yang dicatat dalam sejarah kehidupan manusia, khususnya dalam melakukan perjalanan untuk menemukan sesuatu yang baru, yang belum banyak diketahui orang.

Di akhir abad ke XV, Portugal menunjuk Alfonso d’Alburqueque, Vasco da Gama dan Fernando de Magelhaens (sekarang dikenal sebagai Magellen) untuk menjelajahi ke lima samudra sampai akhirnya Magellan sendiri meninggal di Filipina.

Baru setengah abad kemudian Kapten James Cook (1728-1779) seorang bangsa Inggris mengelilingi dunia (1768-1771), menjelajahi Hebrida Baru, Selandia Baru, Australia bagian timur. Dalam pelayaran ini James Cook berkesempatan pula untuk membuat peta perjalanan atau pelintasan Venus. James Cook meninggal di Hawai yang menganggapnya sebagai musuh yang akan menaklukkan negeri mereka.

No comments:

Post a Comment