![]() |
ilustrasi |
Sejak jaman purba, dimana manusia masih mengandalkan kehidupannya
dengan memanfaatkan apa yang ada disekelilingnya untuk mempertahankan
kehidupannya (secara naluri), hanya memakan apa yang ada disekitarnya,
melindungi diri dari panas, hujan dan dingin mereka menutupi badannya dengan
dedaunan/kulit pohon ataupun kulit binatang, istirahat tidur dengan mencari
tempat aman diatas pohon rindang, atau dalam goa.
Secara naluri, bila merasakan kurang nyaman lagi
ditempat semula (dimana buah-buahan, umbi-umbian liar, binatang buruan sudah
habis dan tempat tinggalnya sudah diketahui oleh binatang buas atau musuhnya)
mereka berusaha untuk bergerak mencari tempat baru yang lebih nyaman dan aman.
Demikian seterusnya sampai akhirnya mereka menemukan teman dan berkumpul saling
membantu menghadapi serangan binatang buas maupun musuh-musuh saingannya dalam
mempertahankan hidup.
Mereka berkomunitas membentuk group/kelompok, semakin
kuat dan menetap disatu tempat untuk bersama-sama bahu membahu mempertahankan
kelompoknya untuk terus hidup. Dalam perkembangannya, terjadilah suatu
komunitas yang semakin banyak anggotanya, kemudian terbentuklah sebuah
masyarakat dengan pemimpinnya.
Kondisi alam menuntut untuk tetap melakukan
perjalanan, walaupun tidak langsung serempak, mereka mengutus dulu satu atau
dua orang yang pemberani untuk ”mencari” daerah baru/hutan yang masih banyak
makanan (karena mereka belum mengenal bercocok tanam), bila telah menemukan,
barulah dengan berbondong-bondong (merasa lebih aman dan kuat) kelompok
tersebut ”berpindah” ke tempat baru tersebut.
Untuk mempertahankan kepentingannya, mereka saling
menaklukkan antar kelompok, kemudian akan menjadikan kelompok yang menang
menjadi kelompok besar, sampai akhirnya menjadi suku dalam lokasi yang
menetap/desa dan menjadi lebih besar lagi menjadi negeri. Perjalanan tetap
dilakukan dalam dinamika kehidupan, seakan-akan mereka sudah mengenal bahwa
setiap langkah akan menjadikan seseorang/kelompok ”lebih besar” (lebih pandai,
lebih banyak informasi karena lebih banyak yang dilihat).
Hornby cs, dalam bukunya yang berjudul “The Advance
Learn’s Dictionary Of Current English”, menyatakan :
“Travel is go from place to place, make a journey, up
a long one, in search of pleasure, adventure or as commercial traveller”
Travel diartikan sebagai pergerakan dari suatu tempat
ke tempat lain, melakukan perjalanan atau ke tempat yang jauh dengan maksud
untuk mencari kesenangan, berpetualang atau untuk perjalanan mencari
keuntungan/laba/berdagang)
Tanda-tanda yang membuktikan terjadinya perjalanan
pada masa itu :
- Tahun 221 - 122 SM, masa pemerintahan dinasti Chou di Tiongkok telah dibangun jalan raya untuk kepentingan lalu lintas bangsanya.terutama untuk perjalanan berdagang.
- Tahun 560-330 SM, masa kerajaan Persia Di Timur Tengah dibangun jalan raya yang menghubungkan antara kaki gunung Zagrep ke laut Algean.
- Kerajaan ROMAWI membangun jalan raya dengan nama THE APPIAN WAY sepanjang kurang lebih 350 mil.
- Tahun 334 SM di Ephesus (Turki) dikembangkan oleh Alexander The Great (Iskandar Zulkarnaen) mengadakan pertunjukkan akrobatik adu binatang buas, sihir dan sulap yang banyak dikunjungi orang.
- Perjalanan Ziarah ketempat-tempat yang dihormati merupakan perjalanan yang didorong oleh motivasi agama dan ritual penghormatan leluhur.
- Bangsa Phunisia Dan Polanesia merupakan bangsa yang pertama kali melakukan perjalanan untuk muhibah wisata dengan tujuan perdagangan. Dan Ratu Elisabeth I kaum ningrat Inggris juga mengadakan perjalanan ke Eropa, dengan berbagai tujuan antara lain kunjungan perkenalan, mencari ide-ide baru, mempelajari seni budaya, sistem pemerintahan dan pendapat bangsa lain.
- Bangsa Austronesia melakukan imigrasi ke kepulauan Indonesia melalui Malaya ke Jawa dan juga Formosa, Filipina ke sebagian Kalimantan dan Jawa, bangsa Austronesia ini yang akan menjadi nenek moyang langsung bangsa Indonesia. Mereka menghidupi diri dengan dengan berladang dan berburu binatang menggunakan anak panah dan busur dan tombak. Alat yang digunaka anak panah dan tombak. Mereka hidup di goa-goa berpindah dari satu tempat awal ketempat lain yang dianggap lebih nyaman.
- 500 SM - Terjadi perpindahan gelombang kedua. Perpindahan yang dilakukan sudah dengan membawa kebudayaan Dongson melalui jalan barat lewat Malaysia barat. Kebudayaan Dongson yaitu kebudayaan yang telah memakai logam sebagai alat bantu kehidupan dikenal dengan sebutan zaman perunggu. Mereka sudah mulai tinggal menetap.
- Abad ke-7 hingga abad ke-14 Jawa dan Sumatra. kedatangan pelautpelaut Tiongkok yang dipimpin oleh Laksamana Cheng Ho/Zheng He perang dan berdagang), serta para pedagang-pedagang Arab dari Gujarat, India, yang membawa agama Islam.
- Awal abad ke-16, orang-orang Eropa datang, mereka menemukan beberapa negara-negara kecil dan menguasainya melalui perdagangan rempah.
- Pada abad ke-17, Belanda muncul sebagai yang terkuat di antara negara-negara Eropa lainnya dan sedikit demi sedikit mulai menjajah Indonesia
Perjalanan yang mereka lakukan berdampak pula pada
pesatnya arus dan kebutuhan perjalanan, baik untuk sekedar kunjungan
persahabatan, mencari pengetahuan maupun expansi perdagangan, Dari perjalanan
tersebut kita mengenal beberapa tokoh sebagai traveller antara lain:
- Marcopolo (1254-1324) yang telah mengadakan perjalanan dari Eropa hingga Tiongkok
- Ibnu Battutah (1325) yang terkenal sebagai “The First Traveller Of Moslem” telah melakukan perjalanan dari Tanger (Afrika) ke Mekkah
- Christopher Colombus (1451-1506) melakukan pelayaran dari Spanyol ke Barat dan menemukan Cuba dan Haiti (Amerika).
- Vasco Da Gama (1498) yang menjelajahi 5 benua
- Captain James Cook (1728 -1779) menjelajahi Selandia Baru dan Australia Timur
Perjalanan dapat diartikan sebagai pergerakan manusia
dari satu tempat ke tempat lain dengan berbagai tujuan. Pada jaman dahulu,
perjalanan dilakukan karena naluri kebutuhan dari seseorang yang seringkali
mengajak kelompoknya untuk mencari lokasi baru yang lebih nyaman dan aman.
Seringkali perjalanan bisa dikembangkan menjadi perpindahan yang menetap
(imigran) bila ditempat baru, mereka merasa lebih nyaman.
No comments:
Post a Comment