Gunung Guntur merupakan gunung berapi tipe stratovolcano dengan ketinggian 2.249 meter Dpl ( diatas permukaan laut), dengan letak geografi 07 derajat 08'30" LS dan 107 derajat 20' BT. Gunung Guntur merupakan salah satu gunung berapi paling aktif pada dekade 1800-an. Tapi sejak itu aktivitasnya kembali menurun. Erupsi Gunung Guntur pada umumnya disertai dengan lelehan lava, lapili dan objek material lainnya dan letusan terakhir tercatat tahun 1847. Gunung Guntur mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.
Friedrich Franz Wilhelm Junghuhn. seorang pria berkebangsaan jerman menjadi orang pertama yang berhasil menjejakan kaki dipuncak gunung guntur.
Gunung Guntur meskipun tidak terlalu tinggi namun memiliki medan yang berat dan menantang karena sebagian besar jalur pendakianya berupa pasir dan bebatuan dan tak jarang banyak pendaki yang terpeleset saat menaiki atau menuruni gunung ini
Transportasi
Untuk mencapai lokasi pos pendaftaran gunung guntur cukup mudah bagi anda yang berada di wilayah barat seperti seperti jabodetabek dan bandung, bisa naik bis jurusan Garut atau singaparna lalu turun di Pom bensin tanjung letaknya disebelah kanan sebelum alun-alun tarogong. Dan bagi anda yang berada di wilayah tengah atau timur bisa naik bis jurusan garut dan turun di terminal guntur garut, dari sana anda bisa menyewa angkot atau mobil pickup menuju pos pendaftara. Pickup Rp.25.000,-/orang
Rumah Ibu Tati |
Pendakian gunung guntur dikenakan biaya sebesar Rp7.500/orang dan diwajibkan mengisi data nama-nama anggotanya lalu menyerahkan satu KTP ( dapat diambil kembali saat turun) tiap regu kepada relawan guntur yang berada di Pos 3 ( sumber air terakhir )
Jalur Pendakian
Untuk mendaki gunung guntur terdapat 2 jalur pendakian yang bisa dilewati, antara lain jalur penambangan pasir dan jalur air ( curug citiis), tetapi dikarnakan kegiatan penambangan ilegal yang dilakukan warga, jalur penambangan pasir kini sulit dilewati dan rawan longsor terutama pada musim penghujan, jadi sangat direkomendasikan bagi para pendaki untuk melewati jalur air ( curug citiis).
Jalur air ( curug citiis)
Jalur awal merupakan jalur tanah kerikil dengan pemandangan penambangan pasir, dilanjutkan dengan jalur bebatuan yang sudah mulai menanjak sampai memasuki hutan pinus lalu menurun tajam menuju kawasan curug, berlanjut dengan jalur menanjak terjal dan berbatu yang cukup panjang dan cukup sulit untuk dilewati. Setelah itu, kita akan tiba di pos 3 atau pos basecamp volunteer Gunung Guntur sekaligus tempat sumber. Dari pos 3 jalur akan semakin menanjak dengan medan berpasir yang terkadang membuat para pendaki terpeleset jika tidak berhati-hati. Agar tidak sering tergelincir berjalanlah di tepi jalur yang ditumbuhi semak sehingga masih bisa berpegangan pada rumput atau alang-alang yang ada disekitar jalur. Dari sini puncak batu besar sudah terlihat jelas. sesampainya di puncak 1 ( batu besar ) para pendaki bisa mendirikan tenda di lembahan yaitu padang savana luas yang bisa menampung banyak tenda, namun jika malam tiba angin akan berhembus cukup kencang. dari sini untuk mencapai puncak 2 atau puncak triangulasi hanya 15 menit saja.
(berbagai sumber)
Sumber air terakhir |
medan menuju puncak |
city light kota garut |
terlihat gn.cikutay dan gn.papandayan |
puncak 2 |
No comments:
Post a Comment